Rabu, 29 Mei 2013

“CALON MAHASISWA GAGAL”



 
Jutaan makhluk Indonesia yang seumuran sama gue mungkin banyak yang lagi seneng – senengnya habis lihat namanya di web SNMPTN maupun di koran – koran karena keterima SNMPTN di Universitas favorit. Tapi banyak juga yang harus sedih karena nggak belum bisa lolos SNMPTN. Dan inilah gue, pemuda ganteng yang cenderung somplak ini cuma bisa menangis di bawah jemuran sempak kala gue harus tahu kalau gue nggak belum lolos SNMPTN di Universitas favorit gue. Hari-H pengumuman SNMPTN gue dibikin deg – degan seharian. Beda banget pas gue nunggu pengumuman kelulusan UN 2013 Jumat (24/5) kemarin yang santai, aman, damai, sentosa, gemah ripah loh jinawi, dan nggak ada deg – degan sedikitpun. Iya, soalnya gue udah optimis, man, soal UN 2013 kalau gue bakalan lulus dengan nilai yang amat baik. Jgerrr... Ngakses web SNMPTN tuh rasanya gue nggak mau makan, kalaupun makan rasanya hambar kayak sayur tanpa garam gitu deh. Nggak mau cepet – cepet beranjak dari mini-cafe tempat gue nyedot Wi-Fi secara brutal, gue nunggu jam 16:00 muncul di depan mata gue. Tangan serasa gemeteran kayak habis lihat Tukul Arwana berubah jadi ganteng dan maco, mulut gue menganga lebar kayak habis lihat Luna Maya makan jengkol seabrek gerobak, mata gue menyala kayak habis lihat Selena Gomez nembak gue buat jadi pacarnya pembokatnya. Oke, mungkin gue bakal ditonjok Justin Bieber. Fine, lupain mereka!!
FYI, waktu itu gue milih SNMPTN buat masuk UGM. Memang dasarnya gue nggak tahu diri apa ya. Nggak sadar kalau otak gue pas – pasan. Ckckckck.
Pilihan pertama gue milih jurusan/fakultas Matematika. Lalu yang ke-dua gue milih jurusan Ilmu Geologi. Tapi okelah, itu cuma gue yang ngarang sampai tinggi amat. *ketawa kecut*
Yang bener gue milih jurusan Sastra Inggris dan Sastra Indonesia, man. Cuma jurusan ini yang gue rasa otak gue nyantol. Bahasa Inggris, gue lumayan jago. Gue pernah juara III karya sastra Inggris (baca>> Lomba Pidato) tingkat Karesidenan Surakarta buat ngewakilin sekolahan gue tercinta, SMK N 1 Klaten. Gue sempet kaget kenapa bisa gue yang jadi juaranya. Dan ternyata lomba itu baru diadain kali pertamanya oleh sebuah Universitas di Jawa Tengah, di karesidenan Surakarta tepatnya. *kamfrettt* Dan kabarnya, kebanyakan SMA dari Kota gue, Klaten, waktu itu juga lagi sibuk Ujian Tengah Semester (UTS). Kita makhluk SMK nggak kenal sama UTS. Apa itu UTS? Ujian Tidak Serius kalau kata @benakribo. Ya udah, lupain hal – hal yang nggak penting buat gue itu. Yang penting gue bisa bawa trophy Juara III Lomba Pidato Bahasa Inggris itu. *berdiri sambil metenteng pake kaca mata hitam*
Dan nggak kalah keren juga, karya gue yang lain adalah film Berbahasa Inggris gue sama teman – teman cowok yang satu kelas sama gue berhasil jadi The Best English Indie Movie tingkat SMK N 1 Klaten. *eaaak* Gue dan teman – teman seperjuangan gue harus melawan 13 kelompok lain dari jurusan Broadcast TV dan Perfilman di seluruh antero jagad SMK N 1 Klaten. Di film itu kebetulan gue jadi Script Writer sekaligus jadi Director. #IamDirector *evil laugh*
Lalu gimana dengan jurusan pilihan gue yang ke-dua, Bahasa Indonesia? Jah, Bahasa Indonesia apalagi. Fyi, gue pernah juara membuat puisi cinta buat nananina gue. Gue harus bersaing dengan banyak lawan. Iya, gue ngelawan otak gue yang stress karena harus gue peras otak gue dan gue suruh kerja keras buat mikir idenya. Belum lagi gue orangnya moody. Belum lagi juga urusan perut. Menurut gue itu semua merupakan lawan yang hebat dan gila, man. Hingga pada akhirnya gue mampu membuat nananina gue tersenyum lebar tanpa ada halangan karena puisi menjijikkan itu. Urusan tulis – menulis mungkin gue jagonya (tapi ngimpi). Dan kenyataannya gue nggak belum bisa lolos. So, mulai saat ini gue harus rela ngikhlasin dan menerima kenyataan kalau gue nggak belum keterima di UGM. Dari 3 jawaban Allaah setelah kata “YA”, mungkin Allaah ada 2 jawaban lain buat gue soal kepenginan gue buat studi di universitas sangar ini. Kalau nggak “Ya, tapi belum saatnya”, mungkin “Aku punya rencana lain untukmu, wahai hamba-KU”. Tetep husnuzhon lah sama Allaah. Percaya aja, Allaah punya jutaan rencana indah bagi hamba-NYA yang selalu bersyukur dan ber-husnuzhon kepada-NYA. Aamiin Yaa Rabbal ‘aalamiin.
Dengan sedikit berat hati, dalam relung hati gue yang paling dangkal dalam gue berkata, “bye – bye UGM.... semoga gue bisa sekolah di Universitas kece badai ini tahun depan”. *meluk satpam UGM*

Eh, cerita gue belum selesai, man !!

            Gue nggak sendirian pas hari-H pengumuman SNMPTN kemarin. Di samping gue ada mantan pacar idaman gue, yang selalu nemenin gue di saat gue butuh, di saat suka maupun duka. Namanya “Iyem”, walaupun kadang anak ini nyebelin tapi gue tetep sayang sama nih anak. Nggak tau kenapa anak ini selalu ngangenin walau hujan badai datang silih berganti (backsound : Owl City – Vanilla Twilight).
Oke, cukup sampai di sini basa – basinya ya.
Iyem juga seumuran sama gue. Sama –sama kelas XII SMK yang lagi panas – panasnya nungguin kabar kelolosan SNMPTN sambil mantengin wajah Iyem yang #ahsudahlah jam dinding mini-cafe sampai tepat jam 16:00 danjuga web horror buat hari itu, snmptn.ac.id. Iyem ngambil Universitas Sebelas Maret alias UNS Surakarta jurusan Diskomvis, man. Itu nama kerennya Disain Komunikasi Visual. Iyem emang suka gambar. Gue akuin kekuatan menggambarnya memang lumayan keren. Beda dengan gue yang kalau gambar cuma bisa gambar stickman. Itu merupakan tamparan keras bagi gue selaku siswa Broadcast TV dan Perfilman.  Kalau dapat jobdesc yang menyangkut gambar – menggambar kayak Director Of Photography dan Art Director, gambar floorplan + sketching storyboard aja gue udah angkat tangan. Gila aja, gue dikalahin sama siswi Akuntansi buat urusan gambar – menggambar *plak*
Lupakan sajalah! Gue belajar gambarnya kapan – kapan aja. Haha
Oke, SNMPTN UGM gue nggak belum diterima. Nasib buruk juga dialami Iyemku. Iyem juga belum diterima di UNS. Sontak saat itu juga mata Iyem langsung berkaca – kaca kayak mau nangis gitu, man. Dalam otak gue, gue pengin meluk sambil bilang “Sayang udah ya, jangan sedih apa lagi nangis. Universitas nggak cuma satu aja kok. Percaya kan, ada seribu jalan menuju hatimu Roma? Ada seribu jalan juga menuju Universitas favorit” *zzzlebbs* seketika gue tersadar kalau itu cuma bayangan keji gue aja ke mantan pacar gue. Oke fine. Sebagai cowok gentlemen dan maco, tapi bukan Mantan Cowok, gue nyoba nyemangati Iyem. Gue hibur dia pake guyonan yang menurut gue vague banget macam iklan snack Tori – Tori di layar kaca Indonesia. Tapi untungnya Iyem senyum – senyum, man. Wajahnya kembali ceria, merah, dan menggemaskan setelah gue hibur. Oke, Iyem. Tetap semangat ya? Berarti belum rejekinya kalau di UNS, itu gue ngomong sendiri sama foto Iyem. Kebetulan ayah Iyem juga kurang srek juga kalau anak ke-dua-nya dari empat bersaudara ini harus kuliah di Surakarta. Penginnya di Jogja gitu katanya. Oya, for your info aja, kota gue diapit sama kota – kota besar yang kece. Kota gue Klaten, man. Adalah kota (agak) besar yang berada tepat di tengah – tengah, antara Ngayogyakarta Hadiningrat dan Surakarta Hadiningrat. Tinggal milih kalau mau kuliah yang deket. Jogja – Solo itu pilihan terdekat. Enak kan di kota gue? Klaten Surakarta Hadiningrat, Toto Titi Tentrem Kertoraharjo. *ngibas poni*
            Buat Iyem, jangan terus patah semangat buat ngejar cita – cita ya? Nggak jadi di Solo, Jogja punya banyak universitas keren. Lebih banyak malahan. Ya to? *senyum manis sambil ngarep dipeluk* [-_-]”
Doa terbaik selalu ada buat Iyem. Nggak jadi di Universitas Negeri ya di Swasta. Semoga Iyem diterima di universitas pilihan ke-dua ini ya. Allaah meridhoimu. Aamiin. Jangan lupa doain yang terbaik buat gue ya, Iyem, dan tidak lupa juga teman – temanku, yang terpaksa gue sayangi dan bisa dibanggakan.
            Buat teman – teman yang nggak belum lolos jalur SNMPTN, tenaaaang!! Masih ada jalur SBMPTN, jalur darat, udara, dan laut! (Sori sori,  out of focus)
Oke, Let us positive thinking, dude. Allaah Subhaanahu Wa Ta’ala bersama kita semua. Sesungguhnya Dia selalu dekat dengan kita. Lagian juga, ini bukan akhir dari segalanya, man. Kalau gue, mungkin gue bakalan nerusin studi S-1 gue tahun 2014 yang akan datang. Gue mau Nyambut Damel dulu. Itu Bahasa Inggrisnya kata “bekerja”, man. Nabung dulu dah buat kehidupan gue yang harus gue jalanin secara mandiri. Gue nggak mau dong terus – terusan bergantung pada orang tua gue, khususnya Mama. Kasihan kan kalau Mama terus?! Memang, Mama lah yang ngurusin gue sama dua saudara gue dari kecil. Abang gue udah bisa mandiri di Ibukota. Tinggal giliran gue yang bantu Mama, bantu adek gue juga buat nerusin studi SLTA-nya. Iya, sejak Papa sama Mama pisah, kehidupan keluarga gue mulai acakadut. Perekonomian keluarga gue lama – kelamaan juga jadi surut. Untung gue punya Mama yang hebat. Mama-lah yang jadi tulang punggung keluarga gue. Gue udah biasa hidup tanpa Papa. Gue juga udah bisa move-on dari keterpurukan yang sempet gue alamin kala gue masih SD dan belum tahu apa – apa, dan setiap harinya cuma nangis kayak banci nggak kebagian om – om. Eh, sori sori, gue malah jadi curhat panjang. *muka bego*
Oya, buat teman – teman gue yang udah lolos SNMPTN, SELAMAT YA?! Tetap emban amanah Allaah dengan baik! Kalian lolos juga karena Allaah percaya sama kalian. Kembalikan semua kepada Allaah. Buktikan kepada orang – orang yang kalian sayangi bahwa kalian bisa mengemban amanah itu dengan baik. Ingat, jangan suka pulang malam! Entah, ini apa hubungannya gue nggak tahu juga, kamfrett! (efek makan kemenyan gue jadi bijak banget) ^^v
And, the last..... Kuharap suatu saat Iyem baca tulisan 4L@y di blog amatiran bikinan gue ini. (backsound : Mocca – My Only One)


THIS IS THE END OF THE TEXT
SEKIAN & SAMPAI JUMPA

Selasa, 13 November 2012

Mimpi Tanpa Batas

Hati yang membuka adalah akar asa. Mata yang berjaga adalah jendela. Genggam jemarimu adalah kekuatanku. Kerjapan senyummu alasan untuk terus tumbuh. Temani aku di sini! Belajar tak batasi mimpi. Menemanimu di sini, bersama mengeja lagi mimpi.
Genggam jemarimu adalah kekuatanku. Kerjapan senyummu alasan untuk terus tumbuh.

Temani aku di sini! Belajar tak batasi mimpi. Menemanimu di sini, bersama mengeja lagi mimpi.
Temani aku bermimpi disini. Temanimu untuk menggapai mimpi. Temani aku bermimpi disini. Temanimu untuk menggapai mimpi.

Senin, 13 Agustus 2012

Lika-Liku Jurusan TPPPP (Broadcasting) SMK N 1 Klaten

Siswa TPPPP yang sedang praktik
mengambil gambar
Klaten - (13/08) SMK NEGERI 1 Klaten kini mempunyai jurusan yang tergolong baru, yang bernama TPPPP atau Teknik Produksi dan Penyiaran Program Pertelevisian. Jurusan yang nge-trend disebut Broadcast ini merupakan satu-satunya jurusan broadcast yang ada di Kabupaten Klaten. Walaupun usianya masih seumur jagung, jurusan ini telah mengukir sejarah dan menuai prestasi yang sangat membanggakan sebagai juara dalam berbagai festival film tingkat pelajar, baik tingkat provinsi hingga nasional. Adalah Bapak B.Anom Dwi N, S.Sn , Bapak Andreas Adi Jatmiko, S.Sos , dan Ibu Anna Falasifah, S.Sn , para guru kompetensi yang profesional dan kompeten, yang senantiasa membantu, mengarahkan, dan membimbing para siswa agar berani tampil maksimal.

Sistem pembelajarannya yakni menggunakan pembelajaran yang mendukung pelatihan terpadu, mulai dari teori di laboratorium TPPPP, setelah itu dilangsungkan praktik di lapangan. Jurusan ini mempelajari tentang Cinematography, Graphic design, multi camera, photography, editing, jurnalistik, scenic art, naskah program acara, dan penyutradaraan.

Teknik Produksi dan Penyiaran Program Pertelevisian bertujuan supaya peserta didik memiliki kecakapan sebagai Penulis naskah, Fotografer, Kameraman, Unit manajer, Asisten sutradara, Sutradara, Penata cahaya, Penata suara, Editor.

 "Jurusan TPPPP adalah jurusan yang menyenangkan. Disamping kita belajar cara pembuatan film, kita juga banyak belajar membuat program yang lain, seperti talkshow, video clip, iklan layanan masyarakat, iklan komersial, film dokumenter, dan lain-lain. Bisa praktik ke sana - sini, dan mungkin tahu tempat baru. TPPPP mengasyikkan",  terang Vani Larasati Haryono (12/08) di SMK N 1 Klaten.

Selasa, 31 Juli 2012

Penjelasan Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah Soal penetapan Idul Fitri besok

Terkaerkait Adanya pertanyaan di kalangan beberapa orang anggota masyarakat tentang lebaran besok Selasa di mana puasanya dengan demikian hanya 29 hari, apakah itu sah? Jawabannya adalah bahwa Nabi saw dalam beberapa hadisnya menyatakan bahwa umur bulan itu 29 hari atau terkadang 30 hari. Jadi orang yang berpuasa 29 hari dan berlebaran besok adalah sah karena sudah berpuasa selama satu bulan. Secara astronomis, pada hari ini, Senin 29 Agustus 2011, Bulan di langit telah berkonjungsi (ijtimak), yaitu telah mengitari bumi satu putaran penuh, pada pukul 10:05 tadi pagi. Dengan demikian bulan Ramadan telah berusia satu bulan. Dalam hadis-hadis Nabi saw, antara lain bersumber dari Abu Hurairah dan Aisyah,  dinyatakan bahwa Nabi saw lebih banyak puasa Ramadan 29 hari daripada puasa 30 hari. Menurut penyelidikan Ibnu Hajar, dari 9 kali Ramadan yang dialami Nabi saw, hanya dua kali saja beliau puasa Ramadan 30 hari. Selebihnya, yakni tujuh kali, beliau puasa Ramadan 29 hari.
Mengenai dasar penetapan Idulfitri jatuh Selasa 30 Agustus 2011 adalah hisab hakiki wujudul hilal dengan kriteria (1) Bulan di langit untuk bulan Ramadan telah genap memutari Bumi satu putaran pada jam 10:05 Senin hari ini, (2) genapnya satu putaran itu tercapai sebelum Matahari hari ini terbenam, dan (3) saat Matahari hari ini nanti sore terbenam, Bulan positif di atas ufuk.  Jadi dengan demikian, kriteria memasuki bulan baru telah terpenuhi. Kriteria ini tidak berdasarkan konsep penampakan. Kriteria ini adalah kriteria memasuki bulan baru tanpa dikaitkan dengan terlihatnya hilal, melainkan berdasarkan hisab terhadap posisi geometris benda langit tertentu. Kriteria ini menetapkan masuknya bulan baru dengan terpenuhinya parameter astronomis tertentu, yaitu tiga parameter yang disebutkan tadi.
Mengapa menggunakan hisab, alasannya adalah:
  1. Hisab lebih memberikan kepastian dan bisa menghitung tanggal jauh hari ke depan,
  2. Hisab mempunyai peluang dapat menyatukan penanggalan, yang tidak mungkin dilakukan dengan rukyat. Dalam Konferensi Pakar II yang diselenggarakan oleh ISESCO tahun 2008 telah ditegaskan bahwa mustahil menyatukan sistem penanggalan umat Islam kecuali dengan menggunakan hisab.
Di pihak lain, rukyat mempunyai beberapa problem:
  1. Tidak dapat memastikan tanggal ke depan karena tanggal baru bisa diketahui melalui rukyat pada h-1 (sehari sebelum bulan baru),
  2. Rukyat tidak dapat menyatukan tanggal termasuk menyatukan hari puasa Arafah, dan justeru sebaliknya rukyat mengharuskan tanggal di muka bumi ini berbeda karena garis kurve rukyat di atas muka bumi akan selalu membelah muka bumi antara yang dapat merukyat dan yang tidak dapat merukyat,
  3. Faktor yang mempengaruhi rukyat terlalu banyak, yaitu (1) faktor geometris (posisi Bulan, Matahari dan Bumi), (2) faktor atmosferik, yaitu keadaan cuaca dan atmosfir, (3) faktor fisiologis, yaitu kemampuan mata manusia untuk menangkap pantulan sinar dari permukaan bulan, (4) faktor psikologis, yaitu keinginan kuat untuk dapat melihat hilal sering mendorong terjadinya halusinasi sehingga sering terjadi klaim bahwa hilal telah terlihat padahal menurut kriteria ilmiah, bahkan dengan teropong canggih, hilal masih mustahil terlihat.
Memang perlu dilakukan upaya untuk menyatukan sistem penanggalan umat Islam agar tidak lagi terjadi perbedaan-perbedaan yang memilukan ini. Untuk itu kita harus berani beralih dari rukyat (termasuk rukyat yang dihisab) kepada hisab. Di zaman Nabi saw rukyat memang tidak menimbulkan masalah karena umat Islam hanya menghuni Jazirah Arab saja dan belum ada orang Islam di luar jazirah Arab tersebut. Sehingga bila bulan terlihat atau tidak terlihat di jazirah Arab itu, tidak ada masalah dengan umat Islam di daerah lain lantaran di daerah itu belum ada umat Islam. Berbeda halnya dengan zaman sekarang, di mana umat Islam telah menghuni seluruh penjuru bumi yang bulat ini. Apabila di suatu tempat hilal terlihat, maka mungkin sekali tidak terlihat di daerah lain. Karena tampakan hilal di atas muka bumi terbatas dan tidak meliputi seluruh muka bumi. Rukyat akan menimbulkan problem bila terjadi pada bulan Zulhijah tahun tertentu. Di Mekah terlihat, di Indonesia tidak terlihat, sehingga timbul masalah puasa Arafah.
Jadi oleh karena itu penyatuan itu perlu, dan penyatuan itu harus bersifat lintas negara karena adanya problem puasa Arafah. Artinya siapapun yang mencoba mengusulkan suatu sistem kalender pemersatu, maka kalender itu harus mampu menyatukan jatuhnya hari Arafah antara Mekah dan kawasan lain dunia agar puasa Arafah dapat dijatuhkan pada hari yang sama. Ini adalah tantangan para astronom Indonesia. Kita menyayangkan belum banyak yang mencoba memberikan perhatian terhadap penyatuan secara lintas negara ini. Perdebatan yang terjadi baru hanya soal kriteria awal bulan, yang itu hanya sebagian kecil saja dari keseluruhan masalah penyatuan kalender.
Sementara kita masih belum mampu menyatuakan penanggalan hijriah, maka bilamana terjadi perbedaan kita hendaknya mempunyai toleransi yang besar satu terhadap yang lain dan saling menghormati. Sembari kita terus berusaha mengupayakan penyatuan itu.it Adanya pertanyaan di kalangan beberapa orang anggota masyarakat tentang lebaran besok Selasa di mana puasanya dengan demikian hanya 29 hari, apakah itu sah? Jawabannya adalah bahwa Nabi saw dalam beberapa hadisnya menyatakan bahwa umur bulan itu 29 hari atau terkadang 30 hari. Jadi orang yang berpuasa 29 hari dan berlebaran besok adalah sah karena sudah berpuasa selama satu bulan. Secara astronomis, pada hari ini, Senin 29 Agustus 2011, Bulan di langit telah berkonjungsi (ijtimak), yaitu telah mengitari bumi satu putaran penuh, pada pukul 10:05 tadi pagi. Dengan demikian bulan Ramadan telah berusia satu bulan. Dalam hadis-hadis Nabi saw, antara lain bersumber dari Abu Hurairah dan Aisyah,  dinyatakan bahwa Nabi saw lebih banyak puasa Ramadan 29 hari daripada puasa 30 hari. Menurut penyelidikan Ibnu Hajar, dari 9 kali Ramadan yang dialami Nabi saw, hanya dua kali saja beliau puasa Ramadan 30 hari. Selebihnya, yakni tujuh kali, beliau puasa Ramadan 29 hari.
Mengenai dasar penetapan Idulfitri jatuh Selasa 30 Agustus 2011 adalah hisab hakiki wujudul hilal dengan kriteria (1) Bulan di langit untuk bulan Ramadan telah genap memutari Bumi satu putaran pada jam 10:05 Senin hari ini, (2) genapnya satu putaran itu tercapai sebelum Matahari hari ini terbenam, dan (3) saat Matahari hari ini nanti sore terbenam, Bulan positif di atas ufuk.  Jadi dengan demikian, kriteria memasuki bulan baru telah terpenuhi. Kriteria ini tidak berdasarkan konsep penampakan. Kriteria ini adalah kriteria memasuki bulan baru tanpa dikaitkan dengan terlihatnya hilal, melainkan berdasarkan hisab terhadap posisi geometris benda langit tertentu. Kriteria ini menetapkan masuknya bulan baru dengan terpenuhinya parameter astronomis tertentu, yaitu tiga parameter yang disebutkan tadi.
Mengapa menggunakan hisab, alasannya adalah:
  1. Hisab lebih memberikan kepastian dan bisa menghitung tanggal jauh hari ke depan,
  2. Hisab mempunyai peluang dapat menyatukan penanggalan, yang tidak mungkin dilakukan dengan rukyat. Dalam Konferensi Pakar II yang diselenggarakan oleh ISESCO tahun 2008 telah ditegaskan bahwa mustahil menyatukan sistem penanggalan umat Islam kecuali dengan menggunakan hisab.
Di pihak lain, rukyat mempunyai beberapa problem:
  1. Tidak dapat memastikan tanggal ke depan karena tanggal baru bisa diketahui melalui rukyat pada h-1 (sehari sebelum bulan baru),
  2. Rukyat tidak dapat menyatukan tanggal termasuk menyatukan hari puasa Arafah, dan justeru sebaliknya rukyat mengharuskan tanggal di muka bumi ini berbeda karena garis kurve rukyat di atas muka bumi akan selalu membelah muka bumi antara yang dapat merukyat dan yang tidak dapat merukyat,
  3. Faktor yang mempengaruhi rukyat terlalu banyak, yaitu (1) faktor geometris (posisi Bulan, Matahari dan Bumi), (2) faktor atmosferik, yaitu keadaan cuaca dan atmosfir, (3) faktor fisiologis, yaitu kemampuan mata manusia untuk menangkap pantulan sinar dari permukaan bulan, (4) faktor psikologis, yaitu keinginan kuat untuk dapat melihat hilal sering mendorong terjadinya halusinasi sehingga sering terjadi klaim bahwa hilal telah terlihat padahal menurut kriteria ilmiah, bahkan dengan teropong canggih, hilal masih mustahil terlihat.
Memang perlu dilakukan upaya untuk menyatukan sistem penanggalan umat Islam agar tidak lagi terjadi perbedaan-perbedaan yang memilukan ini. Untuk itu kita harus berani beralih dari rukyat (termasuk rukyat yang dihisab) kepada hisab. Di zaman Nabi saw rukyat memang tidak menimbulkan masalah karena umat Islam hanya menghuni Jazirah Arab saja dan belum ada orang Islam di luar jazirah Arab tersebut. Sehingga bila bulan terlihat atau tidak terlihat di jazirah Arab itu, tidak ada masalah dengan umat Islam di daerah lain lantaran di daerah itu belum ada umat Islam. Berbeda halnya dengan zaman sekarang, di mana umat Islam telah menghuni seluruh penjuru bumi yang bulat ini. Apabila di suatu tempat hilal terlihat, maka mungkin sekali tidak terlihat di daerah lain. Karena tampakan hilal di atas muka bumi terbatas dan tidak meliputi seluruh muka bumi. Rukyat akan menimbulkan problem bila terjadi pada bulan Zulhijah tahun tertentu. Di Mekah terlihat, di Indonesia tidak terlihat, sehingga timbul masalah puasa Arafah.
Jadi oleh karena itu penyatuan itu perlu, dan penyatuan itu harus bersifat lintas negara karena adanya problem puasa Arafah. Artinya siapapun yang mencoba mengusulkan suatu sistem kalender pemersatu, maka kalender itu harus mampu menyatukan jatuhnya hari Arafah antara Mekah dan kawasan lain dunia agar puasa Arafah dapat dijatuhkan pada hari yang sama. Ini adalah tantangan para astronom Indonesia. Kita menyayangkan belum banyak yang mencoba memberikan perhatian terhadap penyatuan secara lintas negara ini. Perdebatan yang terjadi baru hanya soal kriteria awal bulan, yang itu hanya sebagian kecil saja dari keseluruhan masalah penyatuan kalender.
Sementara kita masih belum mampu menyatuakan penanggalan hijriah, maka bilamana terjadi perbedaan kita hendaknya mempunyai toleransi yang besar satu terhadap yang lain dan saling menghormati. Sembari kita terus berusaha mengupayakan penyatuan itu.

Dakwah Muhammadiyah Harus Manfaatkan Media Sosial

Jakarta – Era digital saat ini berkembang adanya perkembangan model komunikasi yang menggunakan media sosial. “Semua organisasi sosial seperti Muhammadiyah tidak bisa menutup mata terhadap hal itu,” kata pakar media sosial Uni Zulfiani Lubis dalam Pengkajian Ramadhan PP Muhammadiyah (30/7).

Menurut Lubis, saat ini, semuanya serba cepat dan akan meninggalkan kita jika kita menafikannya. Karenanya, sambung Lubis, jika Muhammadiyah menapikan hal itu maka Muhammadiyah akan ketinggalan.

Dalam dunia berita, Lubis menjelaskan bahwa semua berita semuanya adalah twitter. Semua berita itu bersumber dari twitter. “Kalau apa yang kita saksikan semuanya bersumber dari media sosial. Termasuk persoalan Libya dan berita-berita besar lainnya,” jelasnya.

Twitter menurut Lubis, saat ini kekuatannya sangat kuat dalam menyampaikan berita. Istilahnya berita yang paling utama. Berita-berita bom di Indonesia dan berita bentrokan di Maluku juga awalnya dari twitter atau media sosial.

Kekuatan media digital ini melakukan penyebaran yang sifatnya segera. Kalau facebook ada yang menarik langsung dishare. Yang lain aka melakukan re share. Kemudian media sosial akan melakukannya dengan mudah. Para aktivis media sosial sangat banyak juga digunakan oleh para orang tua kita, termasuk tokoh agama.

“Kemudian apa yang ada dalam media massa sangat itu memberikan layanan secara gratis. Selain itu karakteristik media sosialnya adanya feedback dari pembaca atau massa,” paparnya. Karenanya, menurut Lubis, setiap konten yang dibagi pasti aka nada respon balik. Karenanya organisasi sosial seperti Muhammadiyah sangat memungkinkan melakukan ini.

Selain itu, jika Muhammadiyah memberikan konten yang bermanfaat atau memiliki kekhassan maka Muhammadiyah kata Lubis, akan memiliki massa yang loyal. “Sehingga apa yang terjadi para karakteristik media sosial ini sangat mungkin dimanfaatkan untuk kepentingan dakwah,” harapnya.

Selasa, 24 Juli 2012

TAPAK SUCI PUTERA MUHAMMADIYAH



tapakflag_ani.gif
Sejarah Singkat Tapak Suci>>>>>
Pra-sejarah Tapak Suci, telah dimulai sejak lahirnya seorang putera dari K.H. Syuhada, yang bernama Ibrahim, tahun 1872 di Pondok Pesantren Banjarnegara (Jawa Tengah).
Setelah menikah dengan puteri K.H. Ali, Ibrahim kemudian mendirikan Pondok Pesantren Binorong di Banjarnegara. Sepulang dari ibadah haji, Ibrahim berganti nama menjadi K.H. Busyro Syuhada.
Pondok Pesantren Binorong, berkembang pesat, diantara santri-santrinya antara lain : Achyat adik misan Ibrahim, M. Yasin adik kandung dan Sudirman.
Tahun 1921 dalam konferensi Pemuda Muhammadiyah di Yogyakarta, K.H. Busyro bertemu dengan dua kakak beradik ; A. Dimyati dan M. Wahib, yang selanjutnya berguru pada K.H. Busyro.
Aliran Pencak Silat Banjaran, yang pada awalnya dikembangkan melalui Pondok Pesantren Binorong atas restu Pendekar Besar K.H. Busyro, Pendekar Besar M.Wahib diizinkan untuk membuka perguruan dan menerima murid.
Tahun 1925 dibukalah Perguruan Pencak Silat di Kauman, dengan mana CIKAUMAN.
Perguruan Cikauman, dipimpin langsung oleh Pendekar Besar M. Wahib dan Pendekar Besar A. Dimyati. Salah satu muridnya adalah M. Syamsuddin.
Setelah dinyatakan lulus dari Perguruan Cikauman, M. Syamsuddin diizinkan untuk menerima murid dan mendirikan Perguruan SERANOMAN.
Perguruan Seranoman melahirkan seorang Pendekar Muda M. Zahid yang mempunyai seorang murid Moh. Barrie Irsyad.
Pendekar Moh. Barrie Irsyad, sebagai murid angkatan ke-6 yang telah dinyatakan lulus dalam menjalani penggemblengan oleh Pendekar M. Zahid, M. Syamsuddin, M. Wahib dan A. Dimyati. Kemudian mendirikan Perguruan KASEGU.
pak_barie.jpeg
Muh. Barrie Irsyad
Kasegu, merupakan senjata khas yang berlafal Muhammad yang diciptakan oleh Pendekar Moh. Barrie Irsyad.
Atas desakan murid-murid Perguruan KAsegu kepada Pendekar Moh. Barrie Irsyad, untuk mendirikan satu perguruan yang mengabungkan perguruan yang sejalur (Cikauman, Seranoman dan Kesegu). Maka suatu kenyataan sejarah bahwa PERGURUAN TAPAK SUCI telah ditakdirkan untuk lahir pada tanggal 31 Juli 1963 di Yogyakarta dan berkembang di seluruh Nusantara dan Mancanegara.
ARTI LAMBANG
PERGURUAN SENI BELADIRI INDONESIA
TAPAK SUCI PUTERA MUHAMMADIYAH
tapaksuci_logo.png
Bentuk bulat : Bertekad Bulat
Berdasar biru : Keagungan
Bertepi hitam : Kekal dan abadi melambangkan sifat ALLAH SWT
Bungan Mawar : Keharuman
Warna Merah : Keberanian
Daun Kelopak hijau : Kesempurnaan
Bunga Melati Putih : Kesucian
Jumlah Sebelas : Rukun Islam dan rukun Iman
Tangan Kanan Putih : Keutamaan
Terbuka : Kejujuran
Berjari Rapat : Keeratan
Ibu jari tertekuk : Kerendahan Hati
Sinar Matahari Kuning : Putera Muhammadiyah
Keseluruhan lambang tersimpul dengan nama TAPAK SUCI,
yang mengandung arti:
Bertekad bulat mengagungkan asma ALLAH Subhanahuwata’ala, kekal dan abadi. Dengan keberanian menyerbakkan keharuman dengan sempurna. Dengan Kesucian menunaikan Rukun Islam dan Rukun Iman. Mengutamakan keeratan dan kejujuran dengan rendah hati.
Jenjang ketingkatan di TAPAK SUCI adalah sebagai berikut
  • Jenjang SISWA siswa1.jpg
1. Siswa Dasar
2.
Siswa Satu
3.
Siswa Dua
4.
Siswa Tiga
5.
Siswa Empat
  • Jenjang KADER kader2.jpg
1. Kader Dasar
2.
Kader Muda
3.
Kader Madya
4.
Kader Kepala
5.
Kader Utama
  • Jenjang PENDEKAR pendekar1.jpg
1. Pendekar Muda, PMa
2.
Pendekar Madya, PMdy
3.
Pendekar Kepala, PKa
4.
Pendekar Utama, PUa
5.
Pendekar Besar, PBr
KEILMUAN TAPAK SUCI
Materi Tapak Suci
Pencak Silat mempunyai 4 aspek : Beladiri, Mental spiritual, Seni dan Olahraga. Sebagai perguruan seni beladiri Indonesia, Tapak Suci melatih anggota- anggotanya dalam ke-empat-empat aspek berdasarkan 8 jurus khas Tapak Suci.
DELAPAN JURUS TAPAK SUCI :
- Bunga Mawar
- Katak
- Naga
- Rajawali
- Lembu Jantan
- Ikan Terbang
- Harimau

- Merpati